watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

DIBALIK KESETIAAN ISTRI LURAH

Sabtu itu sekitar jam 1, bu Novi (39) hendak
meminta izin kepada suaminya pak Parno (43)
untuk pergi ke Kantor Kelurahan tempat
suaminya bekerja untuk menghadiri acara
dengan ibu-ibu PKK kelurahan setempat. Dengan
senang hati pak Parno mengizinkan istrinya itu,
namun ia berpesan agar setelah selesai acaranya
agar langsung pulang ke rumah. Kemudian bu
Novi meraih tangan pak Parno dan menciumnya
sebelum akhirnya meninggalkannya. Pak Parno
merasa bangga melihat istrinya yang selalu aktif
dalam setiap acara yang dilakukan oleh
Keluarahan yang dipimpinnya itu. selain itu ia
juga mampu memberikan pelayanan sebagai ibu
rumah tangga, baik kepada dirinya maupun
terhadap ke-empat anaknya, sehingga ia merasa
percaya sepenuhnya kepada istrinya itu.
Sesampainya di Kantor Kelurahan bu Novi
disambut oleh pak Dodi (42) salah satu pegawai
staff di Kelurahan itu yang telah menunggunya
dari tadi. diraihnya tangan bu Novi dan
dibimbingnya menuju ruangan yang ada paling
pojok. Ruangan itu adalah ruangan tempat
dimana pak Dirman (53) tinggal, pak Dirman
sendiri adalah salah satu pekerja/pesuruh di
Kantor Kelurahan tersebut. Meski ruangan itu
tidak ada apa-apanya namun memiliki kasur
sekedar tempat untuk tidur dirinya, ia terpaksa
tinggal di situ karena semenjak cerai dengan
istrinya pak Dirman sampai saat ini tidak mampu
mengontrak rumah. Kemudian pak Dodi
mengeluarkan kunci dari saku celananya hendak
membukakan pintu ruangan tersebut, kunci
tersebut didapatkannya dari pak Dirman pada
hari sebelumnya. Mereka berdua masuk dan
tidak lupa menguncinya dari dalam. Sebelum
mengajaknya ke kasur, pak Dodi sempat
menanyakan kepada bu Novi saat dirinya masih
dirumahnya. “say, tadi gimana di rumah?
Suamimu curiga ga kalo kamu sebenarnya ga
ada acara dengan ibu-ibu PKK?” tanyanya.
“ngga, baginya aku adalah istri setia, jadi dia
percaya aja kalo aku ada acara, akang tenang
aja” jawabnya. “baguslah kalo gitu, kamu hebat
saying” pujinya. Kemudian pa Dodi memangku
tubuh bu Novi dan membawanya kemudian
membaringkannya di kasur itu. Keduanya
tertawa kecil penuh kemenangan, mereka
tampak seperti remaja yang sedang memadu
kasih, canda-tawa; manja; dan romantis berbaur
menghiasi suasana saat itu. Satu demi satu pak
Dodi melepaskan pakaiannya dan hanya
menyisakan Bra dan CD nya yang berwarna
putih serta melepaskan bajunya sendiri namun
tidak dengan celana panjangnya. Sambil saling
melumat bibirnya masing-masing, pak tangan
pak Dodi memburu memeknya bu Novi yang
masih terbungkus oleh cd nya itu, di usap-usap
serta di gesek-geseknya tangannya di sekitar
vaginanya. Dirasakannya gumpalan daging yang
tebal itu oleh pak Dodi. Tubuh bu Novi sedikit
menggelinjang karena merasa nikmat gesekan
tangan pada kemaluannya itu.
Meski sudah beranak empat namun tubuhnya
masih tampak segar, kulitnya yang putih dan
mulus membuat pak Dodi semakin terangsang.
Kini pak Dodi benar-benar melepaskan celana
panjangya itu serta cd nya begitu juga dengan
bu Novi bra dan cd nya kini sudah dilucuti oleh
laki-laki perkasa itu. “say, kontolku nih, kamu
ituin juga ya” suruhnya sambil memasang posisi
berbaring. Bu novi tidak menjawabnya hanya
tersenyum kecil karena sudah mengerti apa
yang diinginkannya. Kemudian ia meraih kontol
itu dengan tangan dan mulai mengulumnya.
“akh” erang pak dodi sambil matanya terpejam
dengan wajah seakan menatap ke langit-langit
kamar itu, merasakan nikmatnya kuluman bu
novi. Kurang lebih dilakukannya selama 10
menit. Bu novi yang sudah terangsang itu
langsung saja menindih tubuh pak dodi dengan
posisi kedua paha sedikit dilebarkan mencoba
memasukan memeknya ke kontol pa dodi.
Setelah masuk, bu novi mulai menggoyang-
goyangkan tubuhnya sesekali menghentikan
goyangannya itu dan bibirnya mendekat ke
bibirnya pa dodi dan saling berciuman sambil
kontol pak dodi masih terus menggenjotnya.
Sementara itu di rumah pak Parno tampak setia
menunggu istrinya pulang. Pikirannya merasa
cemas karena sampai waktu telah menunjukan
jam 5 sore, istrinya belum juga pulang.
Kemudian ia mencoba mengubunginya ke
ponsel istrinya itu, namun itu tidak berhasil
karena rupanya hp nya sedang tidak diaktifkan.
Karena khawatir terjadi sesuatu menimpa
istrinya ia lantas pergi menyusul hendak
meyakinkan keadaan istrinya itu. Sesampainya di
sana tak tampak satu batang hidungpun,
suasananya sangat sunyi sekali. “apa mereka
sudah pada bubar” gumamnya dalam hati.
Namun demikian ia masih penasaran dan segera
menuju ruangan demi ruangan. Usahanya
hampir saja sia-sia karena sudah semua ruangan
diperiksanya dan masih tidak mendapatkan
seseorangpun yang berada di sana. Kemudian ia
hendak pergi ke ruangan yang berada di pojok
dan berniat menemui pak Dirman untuk
menanyakan perihal acara yang baru saja
diadakan oleh istri dan ibu-ibu PKK. Setelah dekat
sekali dengan ruangan tersebut dan tepat berada
di depan pintu ia mendengar samara suara yang
aneh di dalam ruangan tersebut. Kemudian ia
berhati-hati memasang telinganya dan
menempelkannya ke pintu itu, kini suaranya
terdengar sangat jelas, itu adalah suara ritihan
seorang perempuan namun ia tidak bisa
mengenali suara siapa itu. “siapa perempuan itu,
dan sedang bersama siapa di dalam sana”
bathinnya. “apa itu perempuan bawaan pak
Dirman, kalo iya kenapa pak Dirman berbuat
seperti itu” hatinya berkecamuk menimbulkan
banyak sekali pertanyaan. “apa itu istrinya pak
Dirman.. bukan kan ia sudah bercerai dengan
istrinya” bathinnya lagi. setelah agak lama
telinganya ditempelkan ke pintu, ia tidak lagi
mendengar suara-suara seperti tadi di dalam
sana. Mungkin mereka menyudahinya, pikirnya.
Kemudian dengan langkah hati-hati ia pergi dari
tempat itu dan menyembunyikan diri untuk
mengintip siapa yang akan keluar dari ruangan
tersebut.
Rupanya dugaan pak Parno benar, karena di
dalam sana bu Novi dan pak Dodi sudah tidak
melakukannya lagi dan terlihat tengah
memasangkan pakaiannya masing-masing dan
merapikannya. Ketika pintu dibukakan, bukan
main kagetnya pak Parno, ternyata yang keluar
itu adalah istrinya sendiri bersama anak buahnya
sendiri pak Dodi. Dikecupnya pipi bu noci oleh
pak dodi dengan mesranya “say, kamu masih
hebat tadi, kapan-kapan kita main lagi ya”
pujinya. “pasti dong say, kamu juga masih
hebat, masih seperti dulu” membalas pujian.
Namun mereka berdua terhentak kaget
mendengar teriakan yang suaranya tak jauh dari
tempat mereka. “hey... biadab kalian!!” teriak pak
parno. Kemudian mereka berdua menoleh kea
rah suara itu dan mereka lebih dikagetkan lagi
karena ternyata itu adalah pak Parno suami bu
novi sendiri. Bu novi yang melihat itu adalah
suaminya langsung merangkul kakinya seraya
meminta maaf “pak, maafin saya, saya
menyesal” pintanya. “hah minggir kamu” sambil
tangannya mendorong tubuh bu novi sehingga
terjatuh dan terus berjalan agak cepat menuju
pak Dodi. Sementara itu pak dodi yang curiga
pak parno akan melakukan sesuatu terhadapnya
lengsung berlari pergi meninggalkan mereka
berdua. “eh bangsat, kembali kamu!!” teriaknya
sambil mencoba mengejarnya. Namun
usahanya tidak berhasil karena kakinya ditahan
olah kedua tangan bu novi.
Kembali tubuh bu novi didorong sehingga
terjatuh lagi, kali ini pak parno meninggalkannya
sendirian tanpa bicara sedikit pun. Sesampainya
di rumah bu novi tampak sedang di interogasi
oleh suaminya itu dengan banyak sekali
pertanyaan-pertanyaan. Namun dari sekian
jawaban, yang membuat pak parno lebih kaget
sekaligus marah dan kecewa sekali dengan
istrinya itu adalah ternyata bahwa mereka
melakukan perselingkuhan isn sudah
dilakukannya setelah satu tahun anak pertama
mereka lahir. Kini anak pertamanya sudah
berumur 16 tahun. Jadi sudah kurang lebih 15
tahun istrinya diam-diam berselingkuh dengan
pak Dodi.
Meskipun demikian pak Parno yang sangat
mencintai istrinya itu tidak melakukan
penganiayaan malah ia banyak memberikan
banyak nasihat kepada istrinya itu agar nanti
ketika ia hidup bersama dengan orang lain agar
tidak mengulangi perbuatannya itu, ia juga tidak
melarangnya untuk suatu waktu ingin menemui
ke-empat anaknya. Akhirnya pak parno
menceraikan istrinya dan mengembalikan
kepada kedua orang tuanya. Setelah kejadian itu
pak Dodi tidak pernah terlihat lagi di Kantor.
Setelah enam bulan sejak ia resmi bercerai
dengan istrinya, diketehui bahwa istrinya itu tidak
dinikahi pak dodi yang sudah pindah ke luar kota
bersama keluarganya.


Adult | GO HOME | Exit
1/1975
U-ON

inc Powered by Xtgem.com